Jumat, 27 November 2009

27 November 2009

Di pangkuan Bunda aku menangis
Saat aku mendengar dunia ini
Mulai aku melihat duniaku
Semakin hari aku hendak melangkah

Mencoba mengerti apa kata dunia
Mencoba seperti apa kata dunia
Mengikuti kata dunia
Terkadang hanya belajar tertawa

Dalam pangkuan Ayah dan Bunda
Betapa aku sekarang telah melesat
Sebuah anak panah yang semakin tajam
Tak peduli walau harus menembus karang

Tak muda lagi aku
Sebab rambut telah bercampur putih
Pertanda aku telah tahu siapa aku
Penuh tangis dan tawa membuat aku semakin terdiam

Sabtu, 17 Oktober 2009

sebelum ajal

saat merenung saat tiada tawa
dan bibirpun kering terbungkam
hanya hidup dan kenyataan
tiada pernah berhenti sedetikpun

sesaat aku yang tertahan
menanti.......
hidup penuh kejut yang pasti
seperti nadi selalu tepat
demi detik nafasku

tiada terburu hanya seribu
penantianku yang harus pasti
sebelum ajal

berarti
mempunyai sebuah nama
panjang dan penuh lekuk
bagaikan sebatang yang dilekuk